Untukmu yang kudamba
Apa kabarmu? Sudah lama sejak terakhir kali kita bertegur sapa.
Dari sudut kota ini, aku berharap kamu baik-baik saja.
Sebenarnya aku malu menuliskan ini.
Ini bukan puisi.
Tak ada puisi yang sejelek ini, kamu pasti akan menertawakanku.
Ya, tak ada puisi sejelek ini.
Tapi aku ingin kamu membacanya.
Aku tak pernah berani mengatakannya langsung padamu.
Bukankah kamu tau, aku pemalu.
Sejak pertemuan kita senja itu, aku selalu memikirkanmu.
Semakin lama, aku semakin terganggu olehnya.
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!