Kami berada di ujung paling timur indonesia, bingkisan bingkisan indah banyak menghiasi tanah kami, kadang terbesit dalam hati terima kasih tuhan telah memberikan kami tanah ini menjadi pijakan kami. Cinta.. kami ada, sayang.. kami ada, tapi kenapa kami selalu dipaksa untuk tidak menunjukkan itu, berteriak tak bersuara melihat tapi di butakan
Yah kami indah, namun kami dipaksa menuntut tanah ini untuk terlihat tidak indah pada pandangan mata yang melihat dari luar. Kami tertawa namun kami dipaksa untuk menangis, menangisi ketidakberdayaan ini, kami ingin keluar namun dikekang untuk tetap di dalam, kami.. sebenarnya bahagia namun kebahagiaan kami dirampas oleh tangan-tangan yang tak pernah melihat apa yang ada di dalam sana
Kami cantik, tanpa ada baluran tangan-tangan yang ingin mengotori kami cantik dengan pakaian kami, riasan kami, budaya kami, adat kami, tapi lagi lagi kami dipaksa untuk tidak menikmati itu dengan cercaan perkatan yang kadang itu tidak enak, bila didengar menggunakan telinga! Apakah harus kami mendengar menggunakan mata agar kami tak mendengar apa yang kalian katakan
Bukankah sudah cukup itu semua! Biarkan kami berlabuh jauh menggapai apa yang seharusnya dicapai. Kami, papua cantik bahkan indah bila di pandang kalian akan menganga
SalamCinta Nur karimah
Untukmu Papuaku
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!