Surat Lusuh untuk Bapak Presiden
Bapak Presiden yang terhormat
Berada dimanakah Bapak, saat membaca surat ini? Apakah sedang mengurus masalah rakyat yang berjibun?Atau sedang berada di lapangan mengontrol kondisi rakyat yang semraut? Atau tengah duduk nyaman di kursi besar nan mahal sambil menonton tv yang menayangkan wajah Indonesia yang kusam, dengan di temani secangkir kopi pahit?.
Bapak Presiden,
Surat ini untuk Bapak yang telah menjadi orang nomer satu di Indonesia. Bapak, bagaimana rasanya saat Bapak di lantik jadi presiden. Pernahkah terlintas di benak bapak bahwa duduk di kursi Presiden itu tak mengenakkan?. Pernahkah pula di hati Bapak terlintas tentang amanah yang bapak emban tidaklah ringan?. Pernahkah bapak memikirkan tentang apa yang akan bapak lakukan untuk Indonesia kedepannya?.
Pernahkah, Bapak memikirkan hal itu. Walau sekedar mengingat janji-janji pada rakyat Indonesia sebelum Bapak dilantik?. Kalau bukan itu semua, lantas apa yang Bapak pikirkan setelah duduk dikursi orang nomer satu di Indonesia?.
Saya harap Bapak tidak memikirkan banyaknya gaji yang akan Bapak terima nanti. Apalagi jangan sampai terbesit di hati Bapak keinginan menjadi tikus-tikus berdasi. Yang berkeliaran tanpa permisi, sebab alasan sudah menjadi penguasa yang harus ditaati.
Bapak yang di hormati,
Hiduplah seperti para sahabat nabi, yang tak akan tidur apalagi berleha-leha saat rakyat masih butuh uluran tangan Bapak. Mereka juga tidak akan makan masakan enak saat tahu masih ada rakyat yang mengganjal perutnya dengan batu.
Bapak Presiden kami,
Kami tahu hanya rakyat kecil ,namun kami hanya mengingatkan Bapak yang kami hormati. Agar urusan kami tak memberatkan pundak Bapak saat di yaumul hisab nanti. Jadi Bapak, surat ini ditulis hanya agar Bapak tahu kami menghormati lagi mencintai Bapak dengan setulus hati.
Dan jika Bapak ingin tetap kami cintai, maka penuhilah hak kami.Jangan berlaku berat sebelah saat mengurusi uruan kami.Tepati janji yang telah bapak ikrarkan. Emban amanah dengan hati ikhlas nan lapang, dengan hanya berharap pada_Nya yang tak akan kekurangan.
Bapak,
Maaf kan kami yang selalu merepotkan Bapak dengn urusan-urusan kami yang tak kunjung usai. Karena memang inilah kami yang tak ingin Bapak lupa kalau kami ini rakyat Bapak.
Bapak Presiden tanah air tercinta.
Maaf lancang kami, jika ada kata yang tak berkenan di hati. Sebab ini rasa prihatin kami melihat Negeri pertiwi, mulai kehilangan jati diri. Dan kami tak ingin mendengar Bapak yang kami hormati di caci maki apalagi oleh rakyat sendiri.
Bapak Pemimpin Negeri,
Jangan hukum kami sebab surat ini, yang mengusik istirahat Bapak. Karena kami ingin hidup Bapak tidak di bayangi janji-janji.
Bapak, ini surat kami.
Jika tak berkenan pada curahan cinta kami, maka tunjukkan pada kami apa yang tak bapak sukai. Dan dengan senang hati kami akan perbaiki. Selagi Allah mengizinkan kami.
Demikianlah surat kami. Semoga Bapak berkenan membaca surat lusuh dari kami.
( 2018 M )
Telaga R.
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!