Saat raga tak lagi bernyawa
Masihkah ada kata untuk diucap?
Gulir waktu yang terus memaksa datang
Rentang jarak yang selalu menahan untuk berjuang
Masihkah ada rasa untuknya?
Atau kini melebur dengan semesta?
Buih rindu tak lagi berbusa
Sinar terang membutakan netra
Jauh di ujung sana
Angin berkabar dua rasa tak bersapa
Mengalun merdu telisik bambu berimpit
Iringi kicau burung bertapa
Melintang semburat jingga buncah memenuhi angkasa
Cukup tanah terus ikhlas
Pun langit tak lagi marah
Padu menjadi satu mengerat tanpa terikat
Biar ada cerita luka yg menutup bahagia
Biar ada bahagia yang datang tak terduga
Mengalirlah...
Berjalanlah...
Terus, tanpa ada kata untuk berhenti
Jangan lagi terkungkung
Bebaslah, hakikatnya semua ada untuk mencoba
Batang, 20 April 2020
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!