Tatkala rasa kian membuncah
Sulit
Sukar
Melelahkan
Mencoba untuk tetap menjadi asing dikejauhan
Sembari melapangkan hati untuk tetap tegar
Mungkin memang hanya seperti ini
Kecap telah tercampur di dalam bakso
Apakah aku harus tetap bersikap acuh?
Sementara kamu dengan bangganya memamerkan kebahagaiaan
Apakah aku harus menahan sakit?
Sementara kamu dengan puasnya mempermainkan
Ingatkah kamu tatkala ego kita saling meninggi?
Seketika sirna hanya karena guyonan masa depan tiba-tibamu
Aku lantas tersenyum
Oh, sungguh suka yang selalu membekas dalam ingatan
Cukup
Cinta itu saling mengasihi
Saling mengokohkan
Saling mengikat ibarat simpul
Bukan untuk saling diegokan
Terimakasih cakrawala baru yang kau ceritakan tatkala subuh menyapa
Terimakasih guyonan merdu yang selalu teringat di otakku
Terimakasih telah menjadi penghibur kala dukaku
Terkhusus untukmu semesta, terimakasih karena mengizinkan kita bertegur sapa
Kota Barru; Kota Hibridah di bulan melepas cinta
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!