Untuk dua gelas kopi
كلّ شيء حكمه
Aku masih renta dalam memaknai hidup. Jam tangan yang kubawa sore itu adalah sua yang berarti hidup sangat singkat, walaupun sudah sangat terikat. Nyatanya malam yang kelam mampu membuat kita kembali pekat.
Cologne baby yang kuberikan, harumnya tidak tahan lama ternyata. Bak gambaran hidup yang harus kita jalani. Mengapa hidup sesingkat ini?
Kadang dalam tanyaku riuh tak beraturan. Selalu kata mengapa yang terjun bebas dan merujuk, tanpa tahu pada siapa hatimu teruntuk.
Jika boleh kutanyakan satu hal. Mengapa kita seperti ini?
Sesenyap angin malam, seredup cahaya sore, namun sayang tak sesejuk udara pagi.
Atau akan ku tanya pada buku yang pernah kita tulis?
Mengapa tak lagi ada sapa?
Mengapa tak lagi ada sua?
Mengapa tak lagi saling?
Dan
Mengapa kita kembali Asing?
Mengapaku merujuk pada kebab turki yang kita santap di sore hari
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!