Mimpi Besar untuk Ayah
Mei Elisabet Sibarani
Tatapanmu melemah
Setelah gerimis turun darisepasang mata
Dan gemetar bibirmu tak henti-henti bicara
Tetesan itu tidak terhitung
Tak terbendung alirannya
Tapi semangatmu masih membara
Tak pernah kudengar engkau menjerit kelelahan
Sekalipun cobaan seperti gulungan ombak
Menghempasmu berkali-kali
Dirimu rela bertahan dan berjuang demi mimpi peri kecilmu
Ketika aku diguyur hujatan
Dirimu hadir menopang jiwa dan ragaku
Rangkulan kasih sayangmu
Membuat bangkit
Dan kembali melengkungkan senyum
Kini anakmu bukan lagi seperti yang dulu, yang mudah jatuh
Sekarang dia telah bisa terbang perlahan mulai bisa menabur serbuk-serbuk kebahagian bagimu
Walaupun Peri kecilmu tak pernah memberi tahu rasa bangganya akan dirimu
Tapi dia selalu mendoakanmu
Ayah, aku berjanji
Setiap tetes gerimis yang keluar dari kedua matamu
Akan menjadi tetesan kebahagian
Kini, saatnya peri kecilmu terbang lebih tinggi lagi
Menggapai mimpi
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!