"Cinta"
Aku melihat hijau menari nari bersama angin kian gemulai
Aku mendengar nyanyian hujan sebelum berakhir menyentuh tandus aroma alam
Walau alam terkadang tak bersahabat dengan keinginan
Tapi cukup membuktikan ia setia menjadi jendela semesta kemanusiaan
Seperti kau, cinta yang aku anggunkan dengan kesederhanaan
Cinta yang masuk terpenjara dalam keimanan
Dua raga yang saling memberi jarak tapi sedekat sepertiga malam aku menjaganya
Dua jiwa yang lebih murni dengan saling merapalkan do'a
Kasih kepada sayang menjadikan aku mencintaimu
Aku tidak tahu seberapa jauh bangkalan
Rindu yang ku titip pada bait bait terbang ke langit aksara
Aku yakin bahwa cintaku akan menemukan peraduannya
Tapi aku tak ingin merasa paling benar mencintaimu
Aku tak ingin cintaku datang begitu cepat menggodamu
Aku pun tak ingin cintaku terlambat menuntunku padamu
Menghalalkan mu bukan lagi mustahil, dalam ikatan akad semua atas restu Ibu
Selaksa cerita yang ingin ku bicarakan, dibawah bagaskara semua terjaga sampai waktunya tiba
Konfigurasi paling stabil antara Tuhan, aku, dan kau dalam bentuk ikatan cinta
20.02.20
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!