Ayah, Dekap Aku Dengan Namamu
Ayah,,,
Aku disini membaur bersama keheningan.
Mencekram kekosongan yang melukiskan kehilangan.
Aku disini menatap dalam kesepian.
Sesaat mengutuk diri karna tak mampu melepaskan.
Ayah...
Egokah aku ketika gagal perihal melupakanmu?
Egokah aku ketika gagal cara menghapus jejakmu?
dan burukkah aku saat tak mampu mengiklaskan kepergianmu?
Ayah...
Waktu berputar tanpa tahu caranya berhenti.
Sesukanya ia berlalu, tanpa peduli siapa yang tersakiti.
Dan, semestinya akulah yang harus belajar cara untuk menerima kenyataan.
Ayah
Jika engkau rindu, kumohon jangan enggan untuk bertamu dalam mimpiku.
Karna...
Aku ingin mendengar suaramu memecahkan keheningan.
Aku ingin melihat lukisan senyum tulus di wajahmu.
Dan aku ingin kita, bercerita seperti biasanya.
Ayah...
Tentramlah di alammu yang baru.
Karna meski ragamu telah melebur bersama tanah, namun namamu akan tetap abadi.
~ Asna Sihombing
Bali, 20 April 2020.
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!