Aku bukan Khadijah Tapi aku layaknya Fatimah Az Zahra
By : Asmaul khusna
Aku selalu berusaha semampuku menahan rasa di hadapanmu. Tapi maaf, aku tak lagi sanggup menahan itu di Setiap sujudku pada Sang Pencipta.
Aku pikir berjuang untuk rasa juga perlu. Karena bagaimanapun membohongi diri sendiri lebih sakit untuk diterima. Aku benar lemah tentang rasa.
Bahkan untuk sekedar menegurmu saja, bungkam. Lain dengan mereka, sebagaimana bercanda dengan tenang. Itu juga yang kamu tunjukkan, bukan.
Layaknya diam itulah aku. Tak perlu mengumbar rasa sayang yang belum tentu jadi halal. Menahan bukanlah sesak. Kumohon, biarlah rasa ini ku miliki tanpa ungkapan.
Jangan biarkan kata menjadi dosa. Cukup hati yang merasa.
Tuhan maha membolak-balikkan hati. Aku percaya.
Diamku benar.
Jika lauhul Mahfudz telah menuliskan namamu, kutunggu. selama apa kita saling sadar. sejauh mana rasa tetap pulang. Sebab dan selama itu, berputarnya waktu akan ku habiskan untuk memperbaiki dan memantaskan diri untukmu kelak.
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!