Sayang,
kesedihanmu adalah jalan yang beralaskan duri-duri kepedihan
Tidak hanya kau yang bersedu-sedan bermandikan tangisan
Aku lebih dari itu: rasanya ingin kurampas segala kesedihan di matamu, tak peduli bila mana aku yang terluka asal kau tetap bahagia
Sayang,
Senyum kecutmu adalah cambuk semesta bagiku
Melihatmu kehilangan senyum serupa tertimpa langit retak di kepalaku
Memeras sebagian ingatanku
Sungguh, sangat memilukan
Sayang,
Air matamu serupa neraka bagiku
Daripada melihatmu menangis, petik saja waktu di tubuhku
Biar kutebus setiap tetes air matamu dengan waktuku
Berhentilah menangis
Sebab jika tidak aku akan habis terbakar kesedihanmu
- Sukabumi, 21 April 2020.
Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!